Pages

Rabu, 30 Maret 2011

Variabel Sosial yang Mendorong Pertumbuhan Industri

BAB 1
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Industrialisasi merupakan proses peralihan dari satu bentuk masyarakat tertentu, menuju masyarakat industrial modern, yang dapat membedakan dengan jelas masyarakat barat yang kontemporer sebagai satu kesatuan, dengan bentuk masyarakat lain yang ada sebelumnya. Dalam pandangan ini, revoluasi industri merupakan salah satu revolusi yang terjadi di Inggris yang mempunyai dampak terhadap perkembangan disiplin soisologi.
Istilah indusri biasanya menimbulkan gambaran dalam pikiran akan adanya pabrik-pabrik, perusahaan-perusahaan yang mengelolah bahan mentah menjadi barang jadi dengan menggunakan alat-alat seperti mesin-mesin dan lain-lain, yang dilayani karyawan dengan kecakapan tertentu. Pengertian industri sering dihubungkan dengan adanya mekanisasi, teknologi dan hal-hal lain yang datang dari negara yang sudah lebih maju. Jadi dapat dikatakan sebuah industri merupakan suatu kelompok perusahaan yang memproduksi barang yang sama, untuk pasar yang sama pula. Dengan demikian keadaan industri menjasi sangat kompleks.
Perubahan dari sikap dan tingkah laku dogmatik dengan adat istiadat irasional yang kuat, konsumtif, dan kekerabatan yang tinggi akibat banyaknya waktu luang pada masyarakat agraris kemudian menjadi sikap dan tingkah laku yang rasional, etos kerja yang tinggi, disiplin waktu, hemat, kompetisi, berprestasi, orientasi ke masa depan, spesialisasi pekerjaan berdasarkan pendidikan, kerja keras, produktif, mandiri dan kreatif.
Munculnya kawasan industri dalam suatu wilayah dianggap membawa faktor positif dan negatif bagi kehidupan masyarakat di wilayah itu, seperti (1) kehadiran industri dapat membuka lapangan kerja bagi penduduk setempat; (2) membuka lapangan kerja di bidang sektor informal; (3) menambvah pendapatan asli daerah bagi daerah tersebut. Proses industrialisasi bisa dipahami melalui konsep pembangunan, karena arti pembangunan dan industrialisasi seringkali dianggap sama. Konsep pembangunan bersifat dinamik, karena konsep itu bisa berubaha menurut lingkupnya. Apabila pembangunan itu dihubungkan pada setiap usaha pembangunan dunia, maka pembangunan akan merupakan usaha pembangunan dunia. Industrialisasi sebagai proses dan pembangunan industri berada pada satu jalur kegiatan, yaitu pada hakekatnya berfungsi meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan rakyat. Industrialisasi tidaklah terlepas dari upaya peningkatan mutu sumber daya manusia, dan pemanfaatan sumber daya alam.
Kegiatan bisnis sangat membantu usaha-usaha pemenuhan kebutuhan masayrakat oleh perusahaan. Bisnis ini meliputi semua aspek kegiatan untuk menyalurkan barang-barang melalui saluran produktif, dan membeli bahan mentah sampai menjual barang jadi.
Indisutrialisasi yang mendasari negara negara berkembang , yang beberapa di antaranya masih memiliki perekonomian yang sangat primitif , sampai memiliki keinginan yang sangat besar untuk memajukan industri manufaktur.Industri manufaktur yang dianggap merupakan sumber kekayaan , kekuatan dan keadaan seimbang di negara negara maju[1].Oleh sebab itu tidaklah mengherankan apabila sebagian negara miskin beranggapan,bahwa pengenalan Industri manufaktur merupakan suatu obat untuk memperbaiki keadaan mereka. 
B. Rumusan Masalah
     1.    Pengertian Industri.
     2.    Investasi sebagai variabel financial yang mendorong pertumbuhan Industri.
     3.    Variabel Sosial lainnya yang mendorong pertumbuhan Industri.








BAB 2
PEMBAHASAN

A.Pengertian Industri :
Menurut Sritomo Wingyosubroto pengertian Industri adalah sebagai berikut :
1.    Industri Pengahsil Bahan Baku ( The Primary Raw Material Industries ), yaitu industri yang aktifitas produksinya adalah mengolah sumber daya alam guna menghasilkan bahan baku maupun bahan tambahan lainnya yang dibutuhkan oleh industri penghasil produk atau jasa.Industri type ini sering disebut sebagai “ extractive atau primary industry
Contoh :
Industri perminyakan , industri pengolahan bijih besi , dll.
2.    Industri Manufaktur ( The Manufacturing Industries ) , yaitu industri yang memproses bahan baku guna dijadikan bermacam macam bentuk atau model produk atau model produk,baik yang masih berupa produk setengah jadi ( semi finished good ) ataupun yang sudah berupa produk jadi ( finished good product ).
Contoh :
Industri permesinan , industri mobil , dll.
3.    Industri Penyalur ( Distribution Industries ), yaitu industri yang berfungsi melaksanakan pelayanan jasa industri baik untuk bahan baku maupun “ finished good product “ .Disini bahan baku ataupun bahan setengah jadi akan didistribusikan dari prosedur yang lain dan dari prosedur ke konsumer.Operasi kegiatan akan meliputi aktivitas pembelian dan penjualan , penyimpanan , sorting , grading , packaging dan moving good ( transportasi ).
4.    Industri Pelayanan atau jasa ( service industries ), yaitu industri yang bergerak dibidang pelayanan atau jasa, baik untuk melayani dan menunjang aktivitas industri yang lain maupun langsung memberikan pelayanan atau jasa kepada konsumer.
Contoh :
Bank , jasa angkutan , asuransi , rumah sakit , bengkel , dll.


B.Investasi sebagai variabel financial yang mendorong pertumbuhan Industri
1.Pengertian Investasi :
Investasi adalah penggunaan sumber-sumber aktiva untuk menciptkan modal baru. Sejumlah uang seperti itu dapat dibelanjakan untuk peralatan, bangunan, dan persedian. Uang yang dikeluarkan untuk investasi baru tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap perekonomian. Dalam kenyataan, pengaruh tersebut lebih besar dibandingkan dengan jumlah rupiah yang dikeluarkan langsung pada investasi khususnya investasi asing sampai hari ini merupakan faktor penting untuk menggerakkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Harapan masuknya investasi asing dalam kenyataannya masih sulit untuk diwujudkan. Faktor yang dapat mempengaruhi investasi yang dijadikan bahan pertimbangan investor dalam menanamkan modalnya, antara lain :
1.Faktor Sumber Daya Alam
2.Faktor Sumber Daya Manusia
3.Faktor stabilitas politik dan perekonomian, guna menjamin kepastian dalam berusaha
4.Faktor kebijakan pemerintah
5.Faktor kemudahan dalam peizinan.
 2. Pengertian Penanaman Modal Asing
Dalam literatur ekonomi makro, investasi asing dapat dilakukan dalam bentuk, yaitu investasi portofolio dan investasi langsung atau foreign direct investment (FDI). Investasi portofolio ini dilakukan melalui pasar modal dengan instrumen surat berharga seperti saham dan obligasi. Sedangkan investasi langsung yang dikenal dengan Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan.
2.1 Peranan Penanaman Modal Asing Bagi Negara Sedang Berkembang
Secara garis besar, penanaman modal asing terhadap pembangunan bagi negara sedang berkembang dapat diperinci menjadi lima. Pertama, sumber dana eksternal (modal asing) dapat dimanfaatkan oleh negara sedang berkembang sebagai dasar untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi. Kedua, pertumbuhan ekonomi yang meningkat perlu diikuti dengan perpindahan struktur produksi dan perdagangan. Ketiga, modal asing dapat berperan penting dalam memobilisasi dana maupun transformasi struktural. Keempat, kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera setelah perubahan struktural benar-benar terjadi meskipun modal asing di masa selanjutnya lebih produktif. Kelima, bagi negara-negara sedang berkembang yang tidak mampu memulai membangun industri-industri berat dan industri strategis, adanya modal asing akan sangat membantu untuk dapat mendirikan pabrik-pabik baja, alat-alat mesin, pabrik elektronik, industri kimia dasar dan sebagainya. Selama ini investor domestik di negara sedang berkembang yang enggan melakukan usaha yang beresiko tinggi seperti eksploitasi sumber-sumber daya alam yang belum dimanfaatkan dan membuka lahan-lahan baru, maka hadirnya investor asing akan sangat mendukung merintis usaha dibidang-bidang tersebut. Adanya pengadaan prasarana negara, pendirian industri-industri baru, pemanfaatan sumber-sumber baru, pembukaan daerah-daerah baru, akan membuka kecenderungan baru yaitu meningkatkan lapangan kerja. Sehingga tekanan pendudukan pada tanah pertanian berkurang dan pengangguran dapat diatasi. Inilah keuntungan sosial yang diperoleh adanya kehadiran investor asing. Adanya transfer teknologi mengakibatkan tenaga kerja setempat menjadi terampil, sehingga meningkatkan marginal produktifitasnya, akhirnya akan meningkatkan keseluruhan upah riil. Semua ini menunjukkan bahwa modal asing cenderung menaikkan tingkat produktifitas, kinerja dan pendapatan nasional.
Dengan demikian, kehadiran PMA bagi negara sedang berkembang sangat diperlukan untuk mempercepat pembangunan ekonomi. Modal asing membantu dalam industrialisasi, pembangunan modal dan menciptakan kesempatan kerja, serta keterampilan teknik. Melalui modal asing terbuka daerah-daerah dan tergarap sumber-sumber baru. Resiko dan kerugian pada tahap perintisan juga tertanggung, selanjutnya modal asing mendorong pengusaha setempat untuk bekerjasama. Modal asing juga membantu mengurangi problem neraca pembayaran dan tingkat inflasi, sehingga akan memperkuat sektor usaha negara dan swasta domestik negara tuan rumah.
Penanaman modal asing di Indonesia tidak terlepas dari cita-cita hukum ekonomi Indonesia yaitu menggagas dan menyiapkan konsep hukum tentang kehidupan ekonomi. Kehidupan ekonomi yang diharapkan adalah kehidupan ekonomi berbangsa dan bernegara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan dalam keadilan sosial, sebagaimana yang dicita-citakan Pancasila.Dan Indonesia sebagai negara berdaulat sekaligus sebagai negara berkembang mempunyai pola tertentu terhadap konsep hukum dalam kegiatan ekonomi, meliputi konsep pencapaian masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, Konsep ekonomi kekeluargaan yang Pancasilais, konsep ekonomi kerakyatan untuk membela kepentingan rakyat.
Oleh karena itu, peranan PMA di Indonesia cukup mendukung juga perkembangan kehidupan ekonomi sesuai dengan konsep hukum dalam kegiatan ekonomi dan cita-cita hukum ekonomi Indonesia. Dan untuk mendukung investasi di Indonesia maka perlu pembentukan hukum ekonomi dengan perangkat peraturan membutuhkan kajian yang bersifat komprehensif dan pendekatan secara makro dengan informasi yang akurat demi multidisipliner dari berbagai aspek antara lain :
a. Ekonomi dan sosial
b. Sosiologis dan budaya
c. Kebutuhan-kebutuhan dasar dan pembangunan
d. Praktis dan operasional dan kebutuhan ke depan
e. Moral dan etika bisnis yang berlaku dalam konsep kelayakan dan kepatutan  dalam kehidupan manusia dan kemanusiaan yang beradab.
Hal-hal lain yang memerlukan pertimbangan dalam hal penanaman investasi  adalah :
1) Bagi pihak investor :
a)  Adanya kepastian hukum
b)  Fasilitas yang memudahkan transfer keuntungan ke negara asal
c)  Prospek rentabilitas, tak ada beban pajak yang berlebihan
d) Adanya kemungkinan repatriasi modal (pengambilalihan modal oleh pemerintah pusat dan daerah) atau kompensasi lain apabila keadaan memaksa
e)   Adanya jaminan hukum yang mencegah kesewenang-wenangan.
2) Sedangkan bagi pihak penerima investasi :
a) Pihak penerima investasi harus sadar bahwa kondisi sosial, politik,   ekonomi negaranya menjadi pusat perhatian investor
b) Dicegah tindakan yang merugikan negara penerima investasi dalam segi  ekonomis jangka panjang dan pendek
 c)  Transfer teknologi dari para investor
d) Pelaksanaan investasi langsung atau investasi tidak langsung betul-betul  dilakukan dengan prinsip saling menguntungkan (mutual benefit) dan terutama pembangunan bagi negara/ daerah penerima.

B.Variebel sosial yang mendorong Pertumbuhan Industri .

A.    Kondisi Fisik dan Iklim
Industri bisa bertumbuh apabila di dukung kodisi fisik tanah yang baik , di bawah permukaan tanahnya terdapat banyak di posit bahan mentah khusus nya barang yang penting untuk industri misalnya biji besi , batubara ,batu gamping , batu kali , bahan pembuatan semen dan minyak.
Pemerintah selalu memperhatikan jalan agar bisa menembus pasar dan pusat ilmu pengetahuan dan teknologi dan tiada hentinya untuk menghubungkan pemukiman pemukiman yang terpencar pencar,membangun jalan jalan , menggali terusan ( kanal ) dan menemukan sarana untuk menyebrangi sungai sungai besar dan pegunungan tinggi.
B.     Biaya Import Tinggi dan Pajak Rendah
Salah satu cara untuk membantu pertumbuhan industri ialah membudayakan , memakai atau memanfaatkan produksi dalam negeri.Sehingga bisa mensejahterakan penduduk atau warga dan memberi kesempatan lapangan kerja.
Biaya exsport murah dan import tinggi agar bisa membendung barang barang dari dari luar.Kalau kita lihat perkembangan industri-industri tersendat – sendat karena biaya import rendah.Pajak dalam negeri di berikan kepada industri sangat murah,sehingga bisa menarik para investor asing untuk menanamkan modalnya.Birokrasi pemerintah tidak terlalu rumit,investor yang akan mendirikan pabrik di permudah,tidak dipersulit ,tidak banyak tarikan (korupsi).

C.    Bantuan Alokasi Tanah dan Penegakan hukum
Pemerintah sudah mengalokasikan daerah industri dan harga tanah yang murah perbaikan perbaikan intern yang sangat penting.Jika industri dan perdagangan di inginkan tumbuh subur dan makmur , upah tenaga kerja standart dan dijamin adanya kepastian hukum.Dengan adanya kepastian hukum, peraturan yang jelas maka  investor akan tertarik menamkan investasi/modalnya di negara ini.
D.  Akses komunikasi
Di dalam Industrialisasi tersebut biasanya selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan berjalannya suatu transaksi bisnis dan goal nya suatu order, yang terdiri dari pimpinan dan karyawan atau anggota.Pada zaman modern seperti sekarang , banyak organisasi atau perusahaan yang menggunakan media elektronik misalnya FAX , Phone , SMS , MMS , Internet , Email , Tele-Conference , Video Conference , dll sebagai media untuk berkomunikasi.Dengan menggunakan media elektronik tersebut , dampak positifnya , kegiatan komunikasi bisa berjalan lebih mudah , efektif dan efisien .
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan di dalam suatu organisasi atau perusahaan , maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam tetapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu – individu yang tergabung di dalam organisasi atau perusahaan tersebut.
Pemanfaatan teknologi informasi pada umumnya ditinjau dari sejumlah aspek sebagai berikut :
1.E-Leadership: aspek ini berkaitan dengan prioritas dan inisiatif negara didalam mengantisipasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
2.Infrastruktur Jaringan Informasi : aspek ini berkaitan dengan kondisi infrastruktur telekomunikasi serta akses, kualitas, lingkup, dan biaya jasa akses.
3.Pengelolaan Informasi : aspek ini berkaitan dengan kualitas dan keamanan pengelolaan informasi, mulai dari pembentukan, pengolahan, penyimpanan, sampai penyaluran dan distribusinya.
4.Lingkungan Bisnis : aspek ini berkaitan dengan kondisi pasar, sistem perdagangan, dan regulasi yang membentuk konteks bagi perkembangan bisnis teknologi informasi, terutama yang mempengaruhi kelancaran aliran informasi antara pemerintah dengan masyarakat dan dunia usaha, antar badan usaha, antara badan usaha dengan masyarakat, dan antar masyarakat.
5.Masyarakat dan Sumber Daya Manusia : aspek ini berkaitan dengan difusi teknologi informasi didalam kegiatan masyarakat baik perorangan maupun organisasi, serta sejauh mana teknologi informasi disosialisasikan kepada masyarakat melalui proses pendidikan.
E. Teknologi
Salah satu pendukung dari perkembangan suatu industri adalah teknlogi. Dengan kemajuan teknologi, maka industri secara langsung akan memanfaatkan teknologi tersebut sebagai alat untuk membentuk suatu industri yang modern, yang dapat mengefisiensikan waktu dan juga modal. Industri-industri besar memakai mesin-mesin yang canggih untuk dapat menghasilkan hasil produksi yang lebih baik dari pada dengan tenaga manusia. Mesin yang canggih dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik dan juga dalam waktu yang relatif cepat. Dengan adanya teknologi in juga mempunyai dampak buruk yaitu pemecatan terhadap pekerja-pekerja yang dinilai tidak punya keahlian dan tidak produktif lagi.
Perkembangan teknologi informasi juga sangat berpengaruh. Informasi tentang keadaan pasar dapat dipantau 24 jam hanya dari depan monitor komputer. Sehnigga industri dapat melihat dinamika dalam pasar dan menyesuaikan dengan produk-produk buatanya. Pemasaran juga dapat dilakukan melalui jaringan internet yang dapat mencapai pasar luar negeri.
Teknologi transportasi juga mendukung perkembangan industri tersebut. Transportasi yang baik akan membantu pendistribusian produk-produk industri tersebut dengan baik. Pengambilan bahan mentah dari tempat yang jauh juga menggunakan transportasi.
F. Budaya
Sebelum membangun dan menjalankan kegiatan industri sebaiknya patut dipelajari mengenai adat-istiadat, norma, nilai, kebiasaan, dan lain sebagainya yang berlaku di lingkungan sekitar. Tidak sensitif terhadap kehidupan masyarakat sekitar mampu menimbulkan konflik dengan penduduk sekitar. Ini akan menimbulkan masyarakat akan menolak pendirian industri itu. Budaya yang berkembang dalam masyarakat selaku konsumen juga sangat penting dalam pertimbangan industri untuk memproduksi suatu barang. Sebuah industri harus dapat mengetahui budaya apa yang sedang berkembang dalam masyarakat. Dengan informasi itu industri akan dapat menyediakan barang itu dan menguntungkan industri tersebut. Semakin budaya berkembang semakin banyak pula kebutuhan manusia untuk mengikuti perkembangan itu. Misalnya, industri pembuat handphone yang semakin hari makin bertambah banyak produksinya karena tuntutan budaya yang berkembang pada saat ini.
G. Pendidikan
Dalam industri modern yang menggunakan mesin-mesin yang canggih, maka dibutuhkan keahlian untuk mengoperasikannya. Seorang pekerja dituntut untuk mengerti tentang mesin itu. Pendidikan yang memadai dalam lembaga-lembaga pendidikan akan sangat membantu untuk membentuk keahlian tersebut. Sekolah-sekolah sudah mulai menerapkan sistem ini. Misalnya dalam sekolah kejuruan. Sekolah itu menekankan pada keahlian siswa terhadap bidang khusus. Sehingga menghasilkan lulusan yang sudah terampil dlam mengendalikan mesin-mesin tertentu.
H. Bahan baku
Sebuah industri akan membutuhkan bahan mentah untuk diproses sehingga menjadi bahan siap pakai. Kemudahan untuk mendapatkan bahan baku merupakan faktor penting untuk dapat mendorong perkembangan industri. Pasokan bahan mentah yang diambil dari alam secara terus menerus, merupaan masalah yang cukup serius yang harus dipikirkan. Pengelolaan terhadap alam untuk dapat mempertahankan keberadaan bahan baku harus dilakukan semaksimal mungkin. Bahan baku juga dapat di impor dari luar negeri agar industri terus dapat melakukan proses produksinya.
I. Sumber energi
Dalam pengoperasian mesin-mesin industri, diperlukan sumber energi ( bahan baker) agar mesin dapat beroperasi. Kestabilan harga bahan bakar sangat mempengaruhi tingkat produksi suatu industri.  Semakin tinggi harga bahan baker maka semakin tinggi pula ongkos industri. Ini menyebabkan naiknya harga barang dalam pasar. Dan juga dapat mengurangi daya beli masyarakat.
J. Kondisi perekonomian
Pendapatan masyarakat yang baik dan tinggi akan meningkatkan daya beli masyarakat untuk membeli produk industri, sehingga efeknya akan sangat baik untuk perkembangan perindustrian lokal maupun internasional. Di samping itu Saluran distribusi yang baik untuk menyalurkan barang dan jasa dari tangan produsen ke konsumen juga menjadi hal yang sangat penting.
K. Tenaga Kerja
Tenaga kerja dengan jumlah dan standar kualitas yang sesuai dengan kebutuhan suatu perindustrian tentu akan membuat industri tersebut menjadi lancar dan mampu berkembang di masa depan. Jika suatu negara kelebihan tenaga kerja, maka salah satu solusi yang baik adalah mengirim tenaga kerja ke luar negeri menjadi tenaga kerja asing. Contohnya indonesia dengan tenaga kerja Indonesia (TKI) dan tenaga kerja wanita (TKW). Jika suatu negara kekurangan tenaga kerja maka salah satu jalan keluarnya adalah mendatngkan tenaga kerja dari luar negeri yang mempunyai keahlian lebih tinggi.





BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Industri dimana merupakan suatu proses ekonomi yang mengolah bahan metah, bahan baku dan bahan setengah jadi menjadi barang jadi yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.Tidak diragukan lagi sepanjang masa sejarah hidup manusia  teknik industri memberikan banyak kontribusi bagi kehidupan manusia. Sebagai hasil dari proses berfikir teknik industri diarahkan untuk melayani manusia.Dengan adanya teknik industri memberikan solusi yang lebih efektif dan efisien dalam berbagai proses produksi, termasuk penggunaan mesin, material, waktu, sumber daya manusia, informasi, dan sebagainya. Teknik industri juga memiliki manfaat dalam pembuatan sistem kerja yang efektif dan efisien agar produksi barang di pabrik berjalan lancar.
Untuk terwujudnya suatu industri yang besar maka diperlukan nya suatu variabel – variabel yang mendorong seperti Investasi.Investasi peranya sangat dominan terutama Penanaman Modal Asing terhadap terwujudnya suatu industri.Karena jika investasi sangat minim maka industri tersebut tidak bisa memaksimumkan barang barang yang akan diproduksi.Dan di lain sisi seperti ada variabel – variabel lainnya yang mendukung seperti alokasi tanah,hukum yang tegas,akses jalan yang memadai,akses komunikasi,teknologi,dll.
Industri merupakan aset berharga di sebuah negara yang dimana bisa menambah devisa negara,mengurangi pengangguran dan menghindari cultural lag.Terwujudnya industri manufaktur yang berdaya saing dengan bertumpu pada sumberdaya  daerah serta berperan sebagai motor penggerak utama dalam perekonomian, dan perdagangan barang dan jasa yang tangguh, tertib, transparan berdasarkan mekanisme pasar yang berpihak pada ekonomi kerakyatan.
B. Saran
1. Industri industri yang berada dalam naungan investasi yang tinggi , haruslah tetap bisa mempercayai para investor nya dalam hal kenyamanan.
2.  Industri juga memperhatikan faktor faktor sosial lainnya untuk memperlancar bisnis.
DAFTAR PUSTAKA

Warsito, Ronggo, Sosiologi Industri, Surabaya : Alpha Grafika, 2004.
Montjoy.B.Alan, Industrialisasi dan Negara – Negara Dunia Ketiga, Jakarta:Bina Aksara, 1983


                                         








[1] Montjoy.B.Alan, Industrialisasi dan Negara – Negara Dunia Ketiga, (Jakarta:Bina Aksara),1983,hlmn 62.